Minggu, 31 Januari 2016

Fungsi-fungsi kamera video




Ini dia beberapa penjelasan dari bagian-bagian sebuah kamera video:

Eyepiece
Terdapat pada viewfinder sebuah kamera video. Eyepiece ini berbentuk sambungan antara mata cameramen saat pengambilan gambar dengan viewfindernya. Kalau tidak salah terbuat dari karet yang lentur.
Power Control
Semua pasti tahu yang ini. Orang biasanya bilang tombol on – offnya.

Viewfinder 
Kalau yang ini bagian dari kamera untuk melihat adegan yang sedang diambil. Viewfinder biasanya tergolong menjadi dua, ada yang tampilannya berwarna dan ada yang hitam putih saja. Secara umum letak viewfinder ini terdapat pada sebelah kiri kamera. Di handycam, letak viewfindernya biasanya di sebelah kanan.

Filter
Pengaturan temperature warna pada kamera video. Pengalaman saya, ada empat tingkatan pada filter. Biasanya ditandai dengan: no filter, filter 1, filter 2, dan filter 3. Semakin tinggi tingkatan filter, maka penyaringan cahaya akan semakin kuat alias gambar menjadi agak gelap. Filter ini bisa disejajarkan dengan ISO pada kamera non-video (pendapat sendiri). Masih ada lagi, filter 1 setara dengan 3200 K, filter 2 sama dengan 5600 K, dan filter 3 setara dengan angka 5600 K + ND.

White balance
White balance ini untuk mengatur keseimbangan warna putih pada suatu lokasi. Artinya dipakai untuk mencari warna putih yang sesungguhnya. Bila WB-nya kurang tepat, maka hasilnya tidak akan memuaskan.

Zoom control (in / out)
Bagian kamera video yang tak kalah pentingnya. Terbagi dua dalam bentuk. Ada yang berupa gelang-gelang zoom dan ada yang berbentuk tombol. Saya lebih suka yang berbentuk gelang zoom. Lebih maknyos pemakaiannya.

Fokus control
Bila dikaitkan dengan zoom, kedua bagian ini layaknya uang koin. Tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Terkadang ada kamera video yang tidak memiliki fokus control ini. Jadinya semua gambar dihasilkan menjadi auto fokus. Juga terbagi dua dalam bentuknya, pertama berbentuk gelang fokus dan yang kedua berbentuk tuas kecil.

Lenshood
Tambahan pada lensa kamera paling depan untuk menahan cahaya yang masuk ke dalam lensa. Terutama bagi cahaya yang tidak diinginkan.
Microphone
Alat perekam suara yang terdapat pada kamera.

Camera Angle
Posisi kamera dalam melakukan sebuah shoot. Tidak sembarang juga mengambil angle kamera. Semuanya memiliki arti.

Bouncing
Secara tidak langsung bisa dikatakan sebagai proses memanipulasi cahaya. Cahaya yang datang ke sebuah objek biasanya keras, dari sebab itulah dilakukan pemantulan cahaya agar tidak langsung menuju ke objek, yang kemudian menghasilkan cahaya soft.

Additive
Sebuah istilah yang artinya adalah perpaduan dari warna cahaya. Warna apa itu? Mereka adalah warna merah, hijau, dan biru. Warna ini merupakan warna utama dalam sebuah film atau video.

Bandwith
Saya kira bandwith hanya ada di bidang jaringan saja. Ternyata ada juga di perangkat kamera. Bandwith ini berhubungan dengan skala frekuensi yang dibutuhkan dalam transmisi gelombang audio 20 khz dan pada gelombang televisi dihitung dengan satuan PAL 5.5 MHz.

Black Balance
Itu merupakan pengaturan level warna hitam. Kebalikannya pastilah white balance.

Action
Bisa menjadi dua arti. Pertama: yaitu perintah dari seorang sutradara kepada pemain untuk segera memulai pelakonan. Kedua: adegan/pergerakan pemain dalam sebuah shooting adegan.

Sumber

Kamera Mirrorless


Kamera mirrorless
Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) aliasCompact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Nah untuk jawaban panjang, silahkan baca lebih lanjut.

Background

Belum lama pertanyaan klasik, ‘Kamera apa yang sebaiknya saya beli?’ memiliki jawaban yang relatif simpel namun memiliki konsekuensi berat: mau kamera DSLR atau kamera saku?. Kalau priotitasnya adalah kualitas hasil foto terbaik, kecepatan dan kontrol manual penuh, maka pilihannya kamera DSLR. Sementara kalau prioritas kita adalah ukuran kecil, enteng, gampang dipakai, harga terjangkau maka pilihannya jatuh ke kamera saku dengan pengorbanan kualitas foto yang lumayan besar.
Jalan tengah juga berusaha dimunculkan oleh produsen kamera dengan kelas kamera superzoom, meskipun kamera superzoom masih jauh dari ideal untuk menjadi kamera jalan tengah mengingat ukuran sensornya yang kecil. Anda bisa membaca lagi perbedaan Kamera DSLR, Kamera Saku dan Kamera Superzoom disini.

Kamera Jalan Tengah

Namun sejak dimunculkannya kamera mirrorless, banyak orang menganggap bahwa jalan tengah ideal sudah mulai terlihat arahnya. Kamera mirroless memiliki karakteristik sebagai beriku:
  1. Ukuran relatif lebih kecil dan ringkas
  2. Jauh lebih ringan
  3. Kualitasnya hasil fotonya tidak jauh-jauh amat dari DSLR
  4. Ukuran sensornya setara DSLR kelas menengah
  5. Memiliki opsi mengganti lensa
  6. Harganyapun tidak semahal kamera DSLR (mmm, kecuali Leica dan Fujifilm X)

Perbedaan Mirrorless Dengan DSLR

Kamera mirrorless dslr
Cara kerja kamera DSLR membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder,baca lebih detail cara kerja kamera DSLR disini. Nah kamera mirrorless didapat dengan membuang cermin yang ada di DSLR. Konsekuensinya adalah menghemat ukuran dan berat kamera (serta menghemat harga), namun kita kehilangan viewfinder optik, oleh karena itu kamera mirrorless menggunakan sistem viewfinder elektronis (EVF – electronic viewfinder), kecuali Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik. Kualitas foto kamera mirrorless juga tidak kalah dengan DSLR karena ukuran sensor yang relatif sama

Pilihan Kamera Mirrorless

Pada saat artikel ini ditulis (Juli 2012), dipasaran tersedia beberapa pilihan sistem kamera mirrorless, paling tidak ada tujuh jenis sistem kamera dari hampir semua produsen kamera kecuali Canon (di Indonesia, merk Epson dan Ricoh jarang tersedia). Mereka adalah:
  1. Leica M
  2. Micro Four-Third: Olympus OMD dan PEN
  3. Micro four third: Panasonic G
  4. Samsung NX
  5. Sony NEX
  6. Nikon 1
  7. Pentax Q dan K
  8. Fujifilm X
Update: untuk melihat pilihan kamera mirrorless terbaik saat ini, silakan baca artikel ini.

Sudah Matangkah Sistem Kamera Mirrorless?

Membeli kamera mirrorless juga sama dengan membeli kamera DSLR, kita butuh membangun sistem kamera lengkap: membeli body kamera itu sendiri, membeli lensa yang sesuai serta aksesorisnya. Oleh karena itu kita menganggapnya sebagai investasi jangka panjang.
Kalau kamera SLR Digital (DSLR) sudah ada sejak 15 tahun yang lalu dan sistem SLR film sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, maka kamera mirrorless baru ada sejak 3 atau 4 tahun yang lalu (lihat saja nama aliasnya begitu banyak kan?), jadi masih akan banyak terobosan dan penyempurnaan yang akan dibuat. Terutama masalah kecepatan, akurasi dan viewfinder. Yang jelas kamera mirroless makin hari makin populer (lihat saja di toko kamera) dan memiliki daya tarik tersendiri mengingat dengan paket yang lebih ringkas sehingga enak dibawa kemana saja, mereka mampu menghasilkan foto yang juga bagus dan memiliki kontrol ala DSLR.

Trik High Speed


Apakah Sobat pernah bertanya-tanya bagaimana seorang fotografer mampu memotret percikan air, balon meledak, atau buah yang terkena peluru?, ya itulah yang disebut dengan High Speed Photography atauFotografi Kecepatan Tinggi
Tujuan dari high speed photography adalah memotret benda yang bergerak cepat dan hanya dapat dilihat oleh kasat mata. Untuk mempelajari fotografi ini, Sobat harus bisa memotret peristiwa dengan mengikuti urutan yang dapat diprediksi. Atau Sobat harus dapat mendeteksi trigger, menunggu event lalu shoot.
Misal, untuk memotret setetes air yang jatuh mengenai  permukaan, pertama yang perlu Sobat ketahui adalah waktu ketika tetesan itu akan mulai jatuh. Berikutnya, Sobat buat  penundaan (delay) antara trigger dan event setelah itu ambil gambar.
Ada dua cara untuk melakukan high speed photography dengan timeryaitu pertama menggunakan shutter kamera dan cara kedua menggunakan flash elektronik.
1.      High Speed Photography dengan menggunakan Shutter
Keuntungan utama dengan menggunakan cara ini adalah dapat digunakan di luar ruangan (outdoor). Subjek dan background dapat sepenuhnya diterangi. Karena shutter  digunakan untuk membekukan gerakan subjek, memberikan kecepatan terbatas. Kecepatan maksimum shutter berkisar dari 1/4000sec sampai 1/8000sec, dalam beberapa kasus mungkin tidak cukup cepat (benda bergerak terlalu cepat akan terlihat kabur).
Selain itu, dalam kamera yang memiliki focal plane(bidang fokus) shutter, celah kecil yang bergerak pada bidang fotografi pada speed yang jauh lebih lambat (1/250), sehingga mengekspos bagian-bagian berbeda dari bidang fotografi pada waktu yang berbeda.
Akhirnya, ada delay antara pelepas shutter dan eksposur, mungkin bisa 100ms atau lebih (tergantung kamera). Selain itu mungkin ada variasi kecil dalam jangka waktu, setiap kali kamera mengambil gambar.
2.      High Speed Photography dengan menggunakan Flash
Gambar diambil dengan membuka shutter kamera, mengaktifkan flash dan menutup shutter. Gambar harus dilakukan di ruangan gelap, kenapa?  Karena ruangan yang gelap, membuat waktu eksposur  yang lama tidak akan memiliki efek pada output akhir. Durasi pada lampu flash sekarang menjadi waktu eksposur yang sebenarnya.
 Keuntungan utama dari metode flash adalah kecepatan eksposur dan konsistensi waktu yang lebih baik. Cahaya pada elektronik flash mampu menyorot dengan jangka waktu 1/10.000 atau lebih cepat (lebih rendah pengaturan kekuatan flash, lebih pendek durasi pada flash).
keterlambatan antara trigger dan sorotan flash tidak signifikan. Kerugian dari metode ini adalah bahwa gambar harus diambil di ruangan gelap untuk menghindari over exposure. Juga karena lampu flash digunakan untuk membuat eksposur, mungkin lebih sulit untuk memberikan pencahayaan seragam atau untuk menerangi background.
Inilah tiga komponen dasar untuk melakukan high speed photography:
  1. Kamera.
  2. Flash.
  3. Fotografi timer dengan sensor.  Agar Sobat tidak terlalu bingung , lihat video dibawah ini untuk menambah wawasan Sobat mengenai High Speed Photography :

Trik Mengambil Gambar Bulb

Saya ingin memberikan trik pengambilan gambar Bulb.

1. Siapkan Tripod
Tripod Penting untung pengambilan gambar Bulb, agar gambar tidak goyang dan mendapatkan hasil yang sangat bagus.

2. Atur Kamera Kemode Bulb
Atur kamera anda kemode Bulb.

3. Siapkan Objek Cahaya
ya Bulb adalah melukis cahaya makanya kita harus menyiapkan objek cahaya untuk menulis atau menggambarkan seusatu.

Itulah trik pengambilan gambar Bulb semoga Trik ini berguna Terima kasi.


Senin, 18 Januari 2016

Tips Foto: Light Painting Alias Melukis Dengan Cahaya



Pernah mencoba memotret dengan teknik light painting? kalau belum anda harus mencobanya. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.


Hyperjump
Teknik foto light painting atau light graffiti tidak membutuhkan banyak biaya, hal utama yang membedakan foto light painting bagus dan yang biasa-biasa saja adalah kreatifitas dan kemauan kita untuk mencoba. Dengan teknik ini, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas layaknya lukisan.
Tujuan utama teknik foto “melukis dengan cahaya” adalah kita menerangi beberapa area atau titik pada obyek sehingga hanya hanya daerah yang diterangi tersebut yang terekam di foto. Penggunaan kreatif lain adalah untuk membentuk pola cahaya yang unik. Semua tergantung visi anda.

Apa Saja Yang Dibutuhkan?

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mencoba teknik ligh painting:
  1. Sebuah kamera dengan kontrol manual, terutama yang dilengkpai dengan mode bulb. Ini diperlukan karena waktu exposure bisa diatas 30 detik. Sebagai contoh, foto mobil diatas dihasilkan dengan 113 detik
  2. Sebuah tripod
  3. Sumber cahaya: lampu senter, flash eksternal, lampu belajar, obor elektrik, lilin dll sesuai selera. Makin beragam sumber cahaya serta pilihan warnanya makin banyak opsi kreatif kita.
  4. Shutter release, atau jika tidak teman yang rela memencet tombol shutter
Fire

Foto Light Painting: Uji Coba Pertama

Foto light painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:
  1. Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah)
  2. Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya
  3. Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
  4. Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode bulb secara tuntas
  5. Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus
  6. Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan
  7. Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi
  8. Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya
  9. Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus
  10. Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
  11. Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda
The Hollow Line - Light Graffiti
F/4, 240 detik, bulb. perhatikan bahwa kedua model diatas harus berpindah dari satu titik ke titik lain

Eksperimen Adalah Kunci

Agak susah untuk mengetahui waktu exposure yang pas di mode bulb hanya dengan sekali percobaan, maka jika foto pertama terlihat jelek ulangi lagi dan sesuaikan waktu. Anda bisa menggunakan timer untuk menentukan waktu bulb yang paling pas. Jangan lupa juga cobalah sumber cahaya yang bervariasi. Cobalah beberapa warna sumber cahaya: merah, biru, kuning dll. Cobalah variasikan obyek foto. Kreatifitas itu menyenangkan bukan? Lihat juga galeri 20 foto light painting spektakuler.

Sumber

7 Trik Fotografi Profesional Menggunakan Kamera Smartphone


Kamera smartphone saat ini bisa katakan sudah menjadi alat yang paling 
sering digunakan untuk memotret gambar dibanding dengan kamera SLR 
atau kamera profesional. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
 semakin meningkat, kamera smartphone pun kin sudah semakin canggih 
dengan hasil gambar yang tidak kalah bagusnya dengan gambar yang 
dihasilkan kamera SLR. Bahkan beberapa kamera smartphone memiliki 
sensor dan bukaan sama seperti kamera profesional. Sony Xperia Z3 
misalnya, smartphone ini memiliki kamera beresolusi 20,7 MP. Atau 
Samsung Galaxy Note 4 dengan kamera 16 MP yang dilengkapi 
dengan fiturOIS (Optical Image Stabilization) dan iPhone 6 yang 
memiliki kualitas kamera di atas rata-rata.
Jika kamu kreatif dan cermat dalam memotret menggunakan kamera smartphone,
bukan tidak mungkin gambar yang dihasilkan pun akan terlihat lebih menarik dengan
kualitas yang baik. Sekedar berbagi informasi, berikut ini kami hadirkan tips dan trik
memotret menggunakan kamera smartphone.

1. Memotret Panorama dengan Objek Orang Ganda

tips memotret 01
Kamera smartphone kelas menengah ke atas umumnya sudah dilengkapi dengan
fitur kamera Panorama. Jika kamu ingin memotret panorama dengan objek atau
 orang terlihat ganda, caranya saat kamera mengambil gambar dengan 360 derajat,
orang yang difoto berpidah tempat dari kiri, ke tengah, lalu ke kanan mengikuti
arah gerakan kamera.

2. Memotret Panorama Saat di kendaraan

tips memotret 02
Tidak harus memutar kamera 360 derajat, kamu juga bisa memotret Panorama saat
di kendaraan. Yang kamu lakukan hanya memasang kamera pada mode panorama,
 kemudian memotret dengan tangan usahakan harus stabil.

3. Memotret Zoom menggunakan Lensa Binocular (teropong)

tips memotret 03
Hampir semua tipe smartphone kelas menengah ke atas memiliki kamera yang
dilengkapi fitur zoom. Namun, rata-rata fitur yang dimiliki kamera smartphone
jaraknya tidak jauh. Selain itu, satu hal yang perlu diperhatikan, memotret
menggunakan fitur zoom di kamera smartphone biasanya gambar yang dihasilkan
kualitasnya menjadi turun, gambar tidak tajam dan cenderung banyak noise.
Menyasati hal ini, Anda bisa memanfaatkan binocular atau teropong untuk
 menggantikan lensa zoom yang dipasang didepan kamera smartphone.

4. Menggunakan Tetesan Air untuk Memotret Makro

tips memotret 04
Jika kamu tidak memiliki lensa makro eksternal, kamu bisa menggunakan air yang
 diteteskan di atas lensa kamera smartphone. Bentuk air yang melengkung bisa
jadi pengganti filter lensa makro kamu. Pastikan air tidak masuk kedalam smartphone.

5. Gunakan Penutup Kaca Mobil sebagai Reflektor

tips memotret 05
Jika tidak ada reflektor yang bisa digunakan untuk kegiatan fotografi profesional,
 kamu bisa juga menggunakan penutup kaca mobil yang berwarna emas atau
perak untuk dijadikan reflektor pengganti.
6. Gunakan Headset untuk Menggantikan Tombol Shutter
tips memotret 06
Kamu juga bisa memotret selfie tanpa menekan tombol shutter langsung di smartphone.
Kamu bisa memanfaatkan headset sebagai alat penyambung untuk menekan tombol shutter.
Sehingga jarak antara kamu dan smartphone bisa lebih jauh. Smatphone bisa diletakan
di meja atau tembok dengan menggunakan tripod atau dudukan yang dibuat dar
i bahan kertas karton. Catatan: pastikan headset kamu mendukung fungsi shutter dan
terhubung ke aplikasi kamera.

7. Foto Underwater

tips memotret 07
Tips trik terakhir yaitu memotret underwater. Yang dimaksud memotret underwater
di sini yaitu smartphone dimasukan kedalam gelas bening, kemudian setengah badan
 gelas dicelupkan ke dalam air untuk memotret objek. Sehingga hasil gambar tampak
seperti memotret dari dalam air. Trik ini sedikit beresiko, jadi dibutuhkan kehati-hatian
yang tinggi agar gelas tidak kemasukan air.
Jika kamu merasa kurang jelas dengan tips dan trik di atas, simak video di bawah ini.
Selamat mencoba.

SUMBER